Seharusnya, The Cold Light of Day
dapat menjadi sebuah film aksi yang cukup menyenangkan. Walau Bruce
Willis dan Sigourney Weaver hanya berada dalam peran yang terbatas dalam
jalan cerita film ini, The Cold Light of Day masih menyimpan
potensi aksi yang cukup besar dari seorang Henry Cavill, aktor tampan
asal Inggris yang tahun lalu didaulat untuk memerankan Clark
Kent/Superman dalam versi terbaru dari film superhero tersebut, Man of Steel, yang akan dirilis tahun depan. Yang paling utama, pengarahan The Cold Light of Day
berada di tangan sutradara asal Perancis, Mabrouk El Mechri, yang
pernah mengejutkan dunia ketika ia sukses mengarahkan Jean-Claude Van
Damme dalam film crime-action, JCVD, pada tahun 2008 yang lalu. Lalu… apa yang salah dengan The Cold Light of Day?
Pertanyaan yang sebenarnya dapat dengan mudah terjawab. Naskah cerita. Film-film semacam The Cold Light of Day
memang bukanlah sejenis film yang membutuhkan sebuah naskah cerita yang
menggali dalam setiap unsur penceritaannya. Namun, ketika naskah cerita
tidak dapat dijadikan tonggak utama dalam memberikan kenikmatan dalam
menyaksikan sebuah film aksi, kebanyakan sutradara akan mencoba untuk
mengisinya dengan deretan adegan aksi atau perkelahian atau ledakan yang
over the top. Sayangnya, hal tersebut sama sekali tidak berlaku bagi The Cold Light of Day.
Dengan naskah cerita yang dangkal – dan terlihat seperti gabungan dari
berbagai formula standar film-film aksi, El Mechri juga nyaris tidak
memberikan sisi aksi yang menarik yang dapat membuat film ini mampu
tampil memikat.
The Cold Light of Day sendiri
berkisah mengenai Will Shaw (Cavill), seorang pengusaha muda yang dengan
terpaksa harus mengikuti liburan yang diadakan oleh keluarganya di
Spanyol. Sial, sesampainya di Spanyol, Will mendapat kabar bahwa
perusahaannya mengalami kebangkrutan, yang semakin membuat dirinya tidak
menginginkan berada di sekitar keluarganya. Sikap Will yang buruk jelas
membuat sang ayah, Martin (Willis), gusar. Menghindar dari sang ayah
sekaligus berusaha mendinginkan temperamennya yang sedang memanas, Will
kemudian memilih untuk menjauhkan dirinya untuk sementara dengan pergi
ke kota. Dan konflik utama dimulai ketika Will kembali ke keluarganya…
ia tidak dapat menemukan satu orangpun.
Panik, Will kemudian melaporkan kejadian
tersebut kepada pihak kepolisian setempat. Alih-alih mendapatkan bantuan
keamanan, Will justru menjadi incaran para polisi. Beruntung kemudian
sang ayah secara tiba-tiba datang menyelamatkan Will. Dalam
pengakuannya, Martin kemudian mengungkapkan bahwa ia sebenarnya adalah
seorang agen rahasia pemerintah Amerika Serikat yang sedang diincar
beberapa kelompok teroris yang sekarang telah menyekap keluarganya.
Walau masih merasa tidak percaya, Will akhirnya mau membantu Martin
untuk mencari dan mendapatkan anggota keluarga mereka kembali. Usaha
yang jelas akan berjalan dengan sangat tidak mudah.
Sayangnya, terima kasih atas naskah cerita yang begitu dangkal, setiap jajaran pemeran The Cold Light of Day,
tampil dalam kapasitas yang benar-benar terbatas. Karakter yang
diperankan oleh Bruce Willis nyaris tidak memiliki peran apapun
sementara karakter Sigourney Weaver jelas-jelas terasa bagaikan paduan
dari berbagai karakter wanita tangguh yang selama ini sering dimainkan
Weaver di sepanjang karirnya sebagai seorang aktris. Hal yang sama juga
dialami oleh Henry Cavill. Walau mendapatkan peran utama, karakter yang
diperankan oleh Cavill nyaris hadir tanpa daya tarik sama sekali karena
perannya yang begitu datar di sepanjang cerita. Karakter Will Shaw
digambarkan penuh sebagai seorang pria yang hadir dengan tampilan emosi
yang sama di sepanjang cerita, tidak peduli pada sekompleks apapun
situasi yang sedang melibatkan dirinya.
Pun begitu, kedangkalan penampilan para pengisi departemen akting film ini jelas bukanlah murni kesalahan mereka semata. Naskah The Cold Light of Day
yang ditulis oleh Scott Wiper dan John Petro benarlah terasa sebagai
sebuah kekacauan yang begitu rumit. Banyak karakter yang hadir dengan
tanpa latar belakang yang jelas untuk kemudian disajikan hanya sebagai
sebuah faktor untuk menciptakan sebuah konflik minor di dalam jalan
cerita. Jangan ditanya soal berbagai kejanggalan yang dapat ditemukan di
sepanjang 93 menit durasi film ini berjalan. Bahkan konflik utama yang
dipermasalahkan dan diperebutkan dalam film ini sendiri tidak pernah
mampu dijelaskan secara tepat mengapa konflik tersebut menjadi perhatian
utama film ini. Penonton dibiarkan terus bertanya-tanya tanpa pernah
diberikan sebuah kejelasan yang berarti.
Penggemar film-film aksi sendiri juga
sepertinya tidak akan begitu mengapresiasi apa yang disajikan Mabrouk El
Mechri dalam film ini. Walau dalam beberapa adegan El Mechri berhasil
menyajikan adegan-adegan dengan tingkat intensitas ketegangan yang kuat,
namun secara keseluruhan, El Mechri gagal untuk menampilkan sebuah
sajian aksi yang menantang bagi para penontonnya. Ditambah dengan alur
penceritaan dan karakterisasi yang lemah, semua bagian The Cold Light of Day
terasa bagaikan perulangan demi perulangan yang gagal untuk
dimaksimalkan untuk memberikan sebuah kesan yang menghibur. Akhirnya, The Cold Light of Day cenderung berjalan dengan ritme yang statis dan membosankan pada kebanyakan bagian cerita.
Trailer :
Download :
Download :
or
or
or
or
or
or
0 komentar:
Posting Komentar